Padangsidimpuan, 20 November 2024. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Syahada Padangsidimpuan sukses menggelar acara Studium General yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan tamu undangan. Tema yang diangkat kali ini sangat relevan dengan perkembangan zaman, yaitu “Dakwah Multimedia dan Inklusi Sosial: Peluang dan Tantangan pada Masyarakat Multikultur”. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam bagi mahasiswa tentang pentingnya dakwah dalam masyarakat multikultural serta memanfaatkan teknologi multimedia sebagai sarana untuk memperkuat inklusi sosial.
Acara dimulai dengan suguhan budaya yang memukau, yakni tari Salak Sibakkua, sebuah tarian adat yang penuh makna. Tarian ini menjadi simbol keramahan dan kekayaan budaya lokal, serta menyambut dengan hangat para narasumber dan tamu undangan. Penampilan ini tidak hanya menjadi pembuka acara, tetapi juga menambah kesan mendalam tentang pentingnya menjaga kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah persembahan seni tersebut, acara diambil alih oleh MC untuk membuka acara. dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh salah satu mahasiswa Fakultas Dakwah. Pembacaan ayat Al-Qur’an ini membawa suasana sakral dan mendalam.
Ketua Panitia Studium General, Dr. Anas Habibi Ritonga, M.A, dalam laporannya menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 400 orang berbagai prodi yang terdiri dari semester 1,3, 5 dan 7. kegiatan ini selalu dilaksanakan setiap tahunnya dan upaya untuk terus mengembangkan wawasan mahasiswa dan masyarakat sekitar mengenai dakwah yang relevan dengan perkembangan teknologi dan keragaman sosial. Beliau menekankan bahwa dunia dakwah tidak hanya dilakukan secara konvensional, tetapi juga melalui pendekatan digital yang dapat menjangkau berbagai kalangan.
Selanjutnya Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Magdalena, M.Ag, dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya penguatan dakwah multimedia di masyarakat multikultural. “Tema yang diangkat kali ini sangat tepat, karena dakwah multimedia berperan penting dalam menjangkau masyarakat yang semakin beragam latar belakangnya, baik secara budaya, agama, maupun sosial. Dengan memanfaatkan teknologi dan media sosial, kita dapat membangun inklusi sosial yang harmonis di tengah masyarakat yang multikultur,” ujar beliau.
Selanjutnya Acara ini resmi dibuka oleh Rektor UIN Syahada Padangsidimpuan yang diwakili oleh Kepala Biro AUAPK, Bapak Ali Murni, S.Ag, M.AP. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan ilmiah seperti Studium General ini untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermanfaat, terutama dalam menghadapi dinamika sosial dan teknologi yang terus berkembang. Bapak Ali Murni juga berharap bahwa mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh dalam mengembangkan dakwah yang inklusif dan memanfaatkan media sebagai jembatan dalam mengatasi perbedaan yang ada.
Setelah acara dibuka secara resmi, masuklah acara Studium General yang dipandu oleh moderator handal Arifin Hidayat, S.Sos.I, M.Pd.I dan langsung membacakan Curricullum Vitae (CV) Narasumber, narasumber kali ini adalah Prof. Dr. Imron Rosidi, S.Pd., M.A, beliau sekarang menjabat sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. dan beliau juga merupakan assesor BAN PT, Reviewer LITAPDIMAS dan Reviewer Jurnal Nasional dan Internasional. Dalam paparan yang sangat komprehensif, Prof. Imron menjelaskan tentang bagaimana dakwah multimedia dapat menjadi sarana yang efektif dalam memperkuat inklusi sosial di tengah masyarakat yang multikultural. Beliau mengungkapkan bahwa media digital dan sosial saat ini memiliki peran yang sangat besar dalam menyampaikan pesan dakwah, karena dapat menjangkau audiens yang lebih luas dengan beragam latar belakang.
“Dakwah yang efektif bukan hanya sekedar berbicara kepada umat yang sudah memahami agama, tetapi juga harus mampu menjangkau masyarakat dengan berbagai latar belakang. Media sosial, seperti YouTube, Instagram, dan TikTok, memberikan peluang besar untuk melakukan dakwah dengan cara yang lebih menarik dan mudah dipahami, bahkan oleh mereka yang mungkin tidak pernah mendalami agama secara mendalam,” ujar Prof. Imron.
Namun, Prof. Imron juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi dakwah multimedia, seperti risiko misinformasi, hoaks, dan potensi penyalahgunaan media yang dapat merusak pesan dakwah itu sendiri. Beliau mengajak semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi dan menjaga kualitas dakwah agar tetap berlandaskan pada nilai-nilai kebenaran dan perdamaian.
Sesi tanya jawab yang diadakan setelah pemaparan narasumber berlangsung sangat interaktif. Para peserta yang terdiri dari mahasiswa, memberikan berbagai pertanyaan seputar penerapan dakwah multimedia dalam kehidupan sehari-hari. Prof. Imron menjawab dengan memberikan solusi serta pandangan yang tajam mengenai cara-cara efektif dalam mengatasi tantangan dakwah di era digital ini.
Dengan penyampaian materi yang sangat mendalam dan relevan, acara ini menjadi sarana bagi para peserta untuk lebih memahami tantangan dan peluang yang ada dalam dakwah multimedia. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa dan masyarakat dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan zaman, dan ikut berperan dalam membangun masyarakat yang inklusif dan harmonis.
Leave a Reply