FDIK UIN Syahada Padangsidimpuan Gelar FGD Penguatan dan Evaluasi Kurikulum Berbasis Isu Strategis

Padangsidimpuan, 13 November 2025 – Dalam upaya memperkuat mutu akademik dan memastikan relevansi kurikulum dengan perkembangan zaman, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syahada Padangsidimpuan menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Konstruksi Kurikulum FDIK UIN Syahada Padangsidimpuan Berdasarkan Isu Strategis Teoantropoekosentris, Moderasi Beragama, Gender, dan Anti KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme)”.

Kegiatan yang berlangsung di ruang rapat FDIK ini dihadiri oleh segenap pimpinan fakultas, dosen, stakeholder, serta panitia pelaksana, dengan menghadirkan Prof. Dr. Erawadi, M.Ag sebagai narasumber utama dan M. Fauzal Bafadhal, M.Sos sebagai moderator.

FGD ini menjadi langkah strategis fakultas dalam merancang kurikulum yang tidak hanya sesuai dengan standar akademik, tetapi juga responsif terhadap isu-isu sosial, teologis, dan kemanusiaan kontemporer.

Ketua Panitia sekaligus Kaprodi Desain Komunikasi Visual, Dr. Pahri Siregar, M.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dari berbagai pihak dalam pengembangan kurikulum FDIK.

“Kami masih berada di tahap awal pengembangan, sehingga sangat membutuhkan dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Kami sengaja mengundang bapak dan ibu untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini agar kurikulum kita ke depan benar-benar relevan dan mampu menjawab tantangan isu-isu strategis seperti moderasi beragama dan digitalisasi,” ujarnya.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Prof. Dr. Erawadi, M.Ag, yang menegaskan pentingnya pembaruan kurikulum berbasis Body of Knowledge (BOK).

“Kurikulum harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai teoantropoekosentris dan moderasi beragama agar lulusan FDIK memiliki sensitivitas sosial, spiritual, dan ekologis,” ungkapnya.

Sementara itu, Dr. Anas Habibi Ritonga, M.A, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan kelembagaan, menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini merupakan bagian dari komitmen FDIK untuk membangun kurikulum yang adaptif dan visioner.

“Melalui forum ini, kita dapat membangun kurikulum yang sejalan dengan perkembangan keilmuan sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat dan dunia kerja,” tuturnya.

Diskusi berjalan dinamis dengan berbagai masukan konstruktif dari akademisi dan praktisi. Prof. Dr. Armyn Hasibuan, M.Ag menekankan pentingnya pendekatan teoantropoekosentris melalui integrasi ayat qauniyah dan qouliyah dalam konteks dakwah dan komunikasi visual. Sementara Ali Amran, M.Si menyoroti perlunya penambahan proporsi isu ekosentris dalam mata kuliah serta penguatan etika profesi.

Beberapa peserta lainnya menekankan pentingnya insersi isu moderasi beragama, etika profesi lintas program studi, hingga pendidikan antikorupsi sebagai karakter utama mahasiswa FDIK.

Selain akademisi internal, sejumlah stakeholder eksternal juga memberikan perspektif praktis. Perwakilan dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) menyoroti pentingnya pembinaan kepribadian mahasiswa, Dinas Perlindungan Anak mengusulkan adanya mata kuliah tentang penanganan korban perempuan dan anak, sementara praktisi media menekankan pentingnya penguasaan teknologi, kesadaran digital, serta kreativitas lintas platform.

Masukan dari berbagai pihak ini menunjukkan adanya kolaborasi yang kuat antara kampus dan pengguna lulusan dalam merancang kurikulum yang relevan dan aplikatif.

Melalui pelaksanaan FGD ini, FDIK UIN Syahada Padangsidimpuan menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam penyusunan kurikulum berbasis isu strategis yang kontekstual, holistik, dan berdaya saing. Hasil FGD diharapkan menjadi fondasi penting dalam pengembangan kurikulum yang berorientasi pada kualitas keilmuan dan kemanfaatan sosial, sehingga mampu mencetak lulusan yang unggul secara akademik, berintegritas, dan bermanfaat bagi masyarakat.