Kajian Online Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H:Menggali Jejak Komunikasi Rasulullah dalam Penyebaran Islam

Padangsidimpuan, Selasa 16 September 2025. Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAIN Mandailing Natal bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) KPI menggelar kajian online bertajuk “Jejak Media dan Komunikasi Rasulullah dalam Penyebaran Islam”, Selasa (16/9/2025).

Kegiatan yang berlangsung melalui Zoom Meeting sejak pukul 09.00 WIB ini diikuti oleh 68 peserta dari berbagai kampus di Indonesia. Kajian terbuka tersebut tidak hanya memberikan pencerahan ilmiah seputar strategi komunikasi Rasulullah dalam dakwah, tetapi juga menghadirkan e-sertifikat dan e-materi bagi peserta yang mengikuti hingga akhir acara.

Diskusi berlangsung hangat dipandu oleh Dr. Multazimah, MA. sebagai moderator, serta Ilmi Khodijah sebagai MC yang menjaga suasana tetap komunikatif. Para peserta menanggapi dengan antusias, terutama karena tema yang diangkat dinilai sangat relevan dengan fenomena media sosial saat ini. Beberapa mahasiswa bahkan menilai strategi komunikasi Rasulullah dapat dijadikan inspirasi untuk melawan disinformasi dan ujaran kebencian di ruang digital.

Acara resmi dibuka oleh Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam STAIN Madina, Dr. Marlina, MA., yang dalam sambutannya menekankan bahwa peringatan Maulid Nabi seyogianya dimaknai lebih dari sekadar seremoni. “Rasulullah adalah teladan komunikasi sepanjang masa. Tantangan kita di era digital adalah bagaimana meneladani akhlak dan gaya komunikasi beliau yang penuh hikmah, kejujuran, serta kasih sayang,” ujarnya.

Kajian ini menghadirkan narasumber utama, Nurfitriani M. Siregar, M.Kom.I., Ketua Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan. Dalam pemaparannya, Nurfitriani menegaskan bahwa jejak media dan komunikasi Rasulullah dalam menyebarkan Islam telah tergambar dalam Al-Qur’an, antara lain QS. Ali Imran ayat 104 dan QS. At-Taubah ayat 112. Menurutnya, strategi dakwah Rasulullah terbagi dalam dua periode, yakni periode Mekkah dan Madinah.

Pada periode Mekkah, Rasulullah lebih menekankan dakwah personal kepada keluarga serta kerabat terdekat. Media utama yang digunakan adalah Al-Qur’an, disertai dengan metode bil kitabah (tulisan), bil hal (perbuatan), teladan langsung, serta komunikasi verbal (bil lisan). Sedangkan pada periode Madinah, dakwah Rasulullah semakin luas dengan menjadikan Masjid Nabawi sebagai pusat aktivitas, Piagam Madinah sebagai instrumen politik dan sosial, serta sarana lain seperti bil khitobah (surat-menyurat), penguatan ukhuwah, dan optimalisasi pasar Madinah sebagai ruang komunikasi sosial-ekonomi.

“Komunikasi Rasulullah adalah komunikasi yang membangun kepercayaan. Beliau bukan hanya menyampaikan pesan, tetapi menghadirkan dirinya sebagai media itu sendiri. Prinsip ini bisa kita adaptasi dalam dakwah dan komunikasi Islam di era digital,” jelas Nurfitriani.

Sinergi antara Prodi KPI STAIN Madina dan HMPS KPI dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen akademisi dan mahasiswa menghadirkan ruang ilmiah yang menghubungkan nilai keislaman dengan dinamika komunikasi kontemporer.