TES DOSEN ILMU DAKWAH, PELUANG BESAR BERADA DI SUMBAR
PADANG——- Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2017 untuk formasi dosen pada konsentrasi Ilmu Dakwah memiliki peluang besar untuk berkompetisi di kampus wilayah Sumatera Barat.
Hal ini mengingat di Provinsi Sumatera Barat, terdapat 3 kampus Islami, di bawah naungan Kementerian Agama. Selain itu, satu kampus yang juga berstatus Institut, yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kerinci, yang letaknya lebih dekat ke wilayah Sumatera Barat jika dibanding akses ke pusat provinsinya di Jambi.
Kabar gembira ini tentu saja tidak terbatas pada para Magister Ilmu Dakwah saja, karena tahun ini, sekitar 2500 formasi tersedia pada dua kementerian, yakni Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi sebanyak 1500 formasi dan Kementerian Agama sebanyak 1000 formasi.
Untuk para Magister Ilmu Dakwah, peluang besar yang dimaksud adalah tersedianya peluang sebanyak 21 orang peserta tes yang lulus passing grade untuk mengikuti tes kompetensi bidang. Adapun empat kampus yang dimaksud adalah UIN Imam Bonjol Padang menyediakan 2 formasi, IAIN Batusangkar menyediakan 2 formasi, IAIN Bukittinggi pun menyediakan 1 formasi, sedangkan kampus yang lainnya adalah IAIN Kerinci menyediakan 2 formasi.
Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI nomor 20 tahun 2017 tentang pelaksanaan CPNS, menyebutkan bahwa ada beberapa tahapan dalam system cpns 2017. Pertama, tes CAT tidak serta merta menjadikan pelamar lulus, melainkan masih ada serangkaian tes yang ditempuh yakni tes kompetensi bidang. Untuk tes selanjutnya, peserta yang lulus pasing grade setelah diadakan perangkinan dengan rumus 1 formasi + 30 parsen, berhak mengikuti tes kompetensi bidang.
Dengan demikian, jika ada 7 formasi untuk dosen dakwah di empat kampus itu, maka berpeluang sebanyak 21 orang peserta yang lulus passing grade untuk mengikuti tes kompetensi bidang.
Menurut data alumni, pengalaman pada tes Dosen Tetap Non PNS yang dilaksanakan oleh IAIN Bukittinggi, hanya 15 orang saja magister Keilmuan Dakwah yang mengikuti pendaftarannya. ***